Monday, November 5, 2018

Bab 2 : Interaksi dan Proses Pembelajaran


BAB 2 (Interaksi dan Proses Pembelajaran)
Pengenalan
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Pada kenyataan yang kita lihat di sekolah-sekolah, seringkali guru terlalu aktif di dalam proses pembelajaran, sementara siswa dibuat pasif, sehingga interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran tidak efektif. Jika proses pembelajaran lebih didominasi oleh guru, maka efektifitas pembelajaran tidak akan dapat dicapai. Guru sebagai pendidik tidak mendominasi kegiatan, tetapi membantu menciptakan kondisi yang kondusif serta memberikan motivasi dan bimbingan agar siswa dapat mengembangkan potensi dan kreativitasnya, melalui interaksi belajar mengajar.
Untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif, setiap orang perlu mengetahui apa arti belajar sesungguhnya. Belajar adalah sebuah tindakan aktif untuk memahami dan mengalami sesuatu. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Jadi, proses belajar terjadi jika anak merespon stimulus (rangsangan) yang diberikan guru, selain itu untuk meraih pembelajaran yang efektif peserta didik juga dapat dibimbing oleh Guru dari pengetahuan sebelumnya yang mereka miliki yang tersimpan dalam ingatan dan pemikiran mereka (Kognitif) dengan menggunakan teori dan metode pembelajaran dengan tepat.
Pengertian Interaksi dalam Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran antara pendidik dan peserta didik harus ada interaksi. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke arah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya.
Interaksi terdiri dari kata inter (antar), dan aksi (kegiatan). Jadi interaksi adalah kegiatan timbal balik. Dari segi terminologi “interaksi” mempunyai arti hal saling melakukan aksi; berhubungan; mempengaruhi; antar hubungan. Interaksi akan selalu berkait dengan istilah komunikasi atau hubungan. Sedang “komunikasi” berpangkal pada perkataan “communicare” yang berpartisipasi, memberitahukan, menjadi milik bersama. Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, Interaksi adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi sewaktu dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain.  Jadi, interaksi belajar mengajar adalah kegiatan timbal balik antara guru dengan anak didik, atau dengan kata lain bahwa interaksi belajar mengajar adalah suatu kegiatan sosial, karena antara anak didik dengan temannya, antara si anak didik dengan gurunya ada suatu komunikasi sosial atau pergaulan.
Roestilah (1994: 35 ) mengemukakan bahwa “interaksi yaitu proses dua arah yang mengandung tindakan atau perbuatan komunikator maupun komunikan”. Berarti interaksi dapat terjadi antar pihak jika pihak yang terlibat saling memberikan aksi dan reaksi. Suhubungan dengan itu interaksi adalah proses saling mengambil peran. Zahra (1996 :91 ) mengemukan bahwa “Interaksi merupakan kegiatan timbal balik. Interaksi belajar mengajar berarti suatu kegiatan social karena antara peserta didik dan gurunya ada suatu komunikasi sosial atau pergaulan”. Menurut Homans (Ali, 2004: 87) mendefisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya. Menurut Sardiman (1986: 8)” interaksi yang dikatakan dengan interaksi pendidikan apabila secara sadar mempunya tujuan untuk mendidik, untuk mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan”.  Sedangkan menurut Soetomo, bahwa interaksi belajar mengajar ialah hubungan timbal balik antara guru (pengajar) dan anak (murid) yang harus menunjukkan adanya hubungan yang bersifat edukatif (mendidik). Di mana interaksi itu harus diarahkan pada suatu tujuan tertentu yang bersifat mendidik, yaitu adanya perubahan tingkah laku anak didik ke arah kedewasaan.

Faktor-Faktor Interaksi Proses Pembelajaran
Sebagaimana diketahui bahwa proses pengajaran pada hakikatnya merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar subjek didik; guru dan siswa. Komunikasi antar dua subjek ini dipengaruhi oleh berbagi faktor yang mendasari terjadinya interaksi belajar mengajar yang meliputi sebagai berikut:
1.   Faktor Tujuan
Terdapat istilah tujuan, baik yang bersifat umum maupun khusus dengan rincian sebagai berikut:
1.   Tujuan umum yang dikenal dengan istilah aims.
Aims sebagai suatu statemen umum yang memberikan gambaran dan arah yang akan dituju, ia menjadi pangkal tolak, ide/inspirasi dan pengarahan. Sifat umum dan luas dari aims mengharuskan untuk dijabarkan/dijelaskan secara nyata dan terarah.
2.  Tujuan khusus yang dikenal dengan istilah objective.
Dalam gambaran objectives tertulis suatu kegiatan peserta didik setelah menjalani interaksi pengajaran. Kegiatn yang tertulis dalam tujuan khusus ini sering dinyatakan dalam bentuk kelakuan yang dalam istilah lain disebut behavior. Maka tujuan khusus sering disebut behavioral objectives.
Dalam memantapkan rumusan tujuan khusus, maka berhubungan dengan dua hal yaitu “kesesuaian” dan “kegunaan. Istilah kesesuian menunjukan bahawa tujuan khusus mesti sesuai dengan keadaan dan masalah yang dihadapi. Sedangkan istilah kegunaan menunjukan bahwa tujuan khusus mesti berguna serta mencerminkan nilai kegunaan dalam interaksi pengajaran.

2.   Faktor Guru Dan Peserta Didik
Guru dan peserta didik adalah dua subjek dalam interaksi pembelajaran. Guru sebagai pengarah dan pembimbing berdasarkan tujuan yang telah ditentukan, sedangkan peserta didik sebagai yang langsung menuju pada arah tujuan melalui aktivitas dan berinteraksi langsung dengan lingkungan sebagai sumber belajar atas bimbingan guru.
Imam Ghazali pernah mengatakan bahwa tugas seorang pengajar/guru itu sesuatu yang mulia. Kemuliaan ini mengandung dua kemanfaatan.
~Bagi orang yang mengajar (guru) yang menyampaikan ilmu pengetahuan maka ia akan semakin bertambah pengetahuan dan pengalamannya.
~Bagi orang yang diberi ilmu pengetahuan (peserta didik) akan semakin bertambah pula pengetahuan dan pengalamnanya hingga mereka dapat mengambil manfaat dari ilmu tersebut.

Pola Interaksi Dalam Pembelajaran
1.   Berpusat Pada Isi
Proses pembelajaran terdapat kegiatan guru mengajarkan isi pembelajaran di satu kutub, dan siswa mempelajari isi pembelajaran di kutub lain, namun terlihat berpusat pada isi/materi pembelajaran dalam praktek, proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru adakalanya terlihat kegiatan yang semata-mata berpusat pada guru, dan adakalanya pula berpusat pada siswa.
2.   Berpusat Pada Guru
Pada pembelajaran yang kegiatannya semata-mata berpusat pada guru, pada umumnya terjadi proses yang bersifat penyajian atau penyampaian isi atau materi pembelajaran. dalam praktek pembelajaran semacam ini, kegiatan sepenuhnya ada di pihak guru, sedangkan siswa hanya menerima dan diberi pembelajaran (pasif)
3.   Berpusat Pada Siswa
Pada pembelajaran yang kegiatannya semata-mata berpusat pada siswa, siswa merencanakan sendiri materi pembelajaran apa yang akan dipelajari, dan melaksanakan proses belajar dalam mempelajari materi pembelajaran tersebut. Kegiatan dalam pembelajaran lebih banyak didominasi oleh siswa, sedangkan guru lebih banyak bersifat permisif, yakni membolehkan setiap kegiatan yang dilakukan siswa dalam mempelajari apapun yang dikehendakinya.
Untuk meningkatkan keaktifan proses pembelajaran ini, guru membuat perencanaan sebaik-baiknya dan pelaksanaannya didasarkan atas rencana yang telah dibuat. Dengan cara semacam ini, diharapkan hasil belajar lebih baik lagi sehingga terjadi keseimbangan keaktifan baik dipihak guru maupun dipihak siswa.

Rumusan
Kesimpulannya, interaksi dalam proses pembelajaran adalah hubungan timbal balik antara guru dan siswa, dengan adanya interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi aktif dan kondusif.

Rujukan


No comments:

Post a Comment